Sabtu, 01 Maret 2014

#random

Kenapa sekarang semua terlihat menjauh? Katanya jadilah diri sendiri, tapi ketika aku menjadi sendiri, segalanya jadi sepi. Ketika aku ingin mendekat kembali, semua pergi. Hampir setiap malam kita berbicara, tak ada rasa. Hambar. Aku melihatmu tersenyum kecut, sembari menolak permintaanku untuk bicara. Sebagai manusia. Sebagai dua makhluk sosial yang sering bersua tapi jauh di hati.

Aku tidak mengerti. Kata teori, berdirilah untuk sesuatu, meski itu artinya kau harus berdiri sendirian. Tapi realita tak seindah kata-kata. Semua dilema. Karena kini teori sudah tak lagi berguna. Basa-basi semata. Buku-buku tebal kini cuma tumpukan sampah. Aku pun masih ingat semalam kau katakan untuk jangan banyak-banyak merenung. Kau sering katakan hati-hati dijalan dan tak lupa cepat sembuh saat sakit. Aku sadar, aku tau, kau peduli. Sampai sekarang aku takmengerti, entah terlambat atau tepat. Mungkin kita sudah keburu jauh di persimpangan jalan.

Aku terlalu mudah emosi, dan larut didalamnya. Dan kini lidahku tertekuk, tak dapat lagi mengatakan apa-apa. Kini serasa aku menusuk ulu hatiku, dengan pisau yang kubuat sendiri. Kalau kita tak dapat lagi bicara sebagai manusia, dapatkah kita bicara kembali sebagai jiwa yang tak bernyawa?

Siapapun kau, aku minta maaf

Penantian, 1 Maret 2014