Definisi industri Manufaktur
· Industri manufaktur adalah suatu industri atau
usaha yang memproses bahan mentah menjadi bahan jadi yang bisa dimanfaatkan
oleh konsumen dan masyarakat.
·
Menurut Heizer industri manufaktur
adalah kelompok perusahaan sejenis yang mengolah bahan-bahan menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi yang bernilai tambah lebih besar.
·
Tujuan:
1.
Mampu memahami karakteristik sistem manufaktur kelas dunia.
2.
Mampu memahami pengaruh sistem manufaktur kelas dunia pada sistem industri dan pertumbuhan ekonomi nasional.
3.
Mampu mengidentifikasi kebutuhan
(infrastruktur, teknologi, sumber daya manusia) sistem
manufaktur kelas dunia
4.
Mampu mengidentifikasi karakteristik
infrastruktur,teknologi, sumber daya manusia yang diperlukan.
· Industri manufaktur memiliki beberapa fungsi
dalam usahanya. Fungsi dari industri manufaktur ialah :
1.
Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah pembuatan barang mentah menjadi barang jadi yang
bisa dimanfaatkan langsung oleh konsumen.
2.
Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah fungsi yang digunakan untuk mencapai tujuan
mendapatkan keuntungan sebanyak banyaknya.
3.
Fungsi Administrasi dan Umum
Fungsi Administrasi dan Umum adalah fungsi kegiatan manufaktur yang
berkaitan dengan penentuan kebijakan perusahaan, pengarahan, dan pengawasan
agar lebih efektif dan efesien.
4.
Fungsi keuangan
Fungsi keuangan adalah fungsi dari penyediaan dana keuangan yang di
butuhkan oleh perusahaan untuk pengembangan maupun proses produksi perusahaan
tersebut.
·
Biaya - biaya yang ada didalam industri manufaktur
ada 4, yaitu :
1.
Biaya Produksi
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi suatu
barang oleh perusahaan. Biaya produksi di bagi menjadi menjadi 3 yaitu :
a.
Biaya bahan mentah
Biaya bahan mentah adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh barang mentah.
b.
Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
untuk mengupah pegawai atau tenaga kerja dalam proses produksi.
c.
Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
selain biaya mentah dan biya tenaga kerja. Biaya overhead pabrik adalah biaya
listrik, biaya pemeliharaan, biaya pemeliharaan alat atau mesin, dan biaya
overhead yang lainnya.
2.
Biaya pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang
digunakan selama proses pemasaran produk jadi sampai dengan pengumpulan piutang
dalam kas.
3.
Biaya administrasi
Biaya administrasi adalah biaya yang dikeluarkan dalam pemenuhan proses
administrasi suatu perusahaan.
4.
Biaya keungan
Biaya keuangan adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama
pelaksanaan fungsi keuangan.
·
Contoh industri manufaktur :
1.
Industri tekstil
Industri tekstil merupakan contoh perusahaan yang paling banyak
beroperasi di Indonesia. Kelebihan yang dimiliki dari perusahaan ini adalah
bisa menyerap banyak tenaga kerja karena merupakan industri padat karya.
2.
Industri garmen
Industri mengolah atau menjadikan kain menjadi barang produk lain berupa
baju atau pakaian.
3.
Industri barang kerajinan
Kebanyakan hasil produksi industri barang kerainan ini adalah untuk
konsumsi luar negeri atau ekspor.
4.
Industri otomotif
Industri otomotif adalah contoh manufaktur yang menggunakan teknologi
tinggi.
5.
Industri elektronika
Contoh industri manufaktur ini keadaannya tidak berbeda jauh dengan
industri otomotif. Untuk teknologinya masih mengadalkan teknologi dari luar
negei terutama dari Jepang, Korea, dan beberapa negara di Eropa dan amerika.
6.
Industri barang keperluan rumah
tangga
Contoh perusahaan manufaktur yang satu ini banyak sekali jenisnya.
Misalnya industri pembuatan piring, gelas, sendok. Kemudian ada industri mebel
atau furniture dan keperluan interior lainnya.
Manufaktur
Kelas Dunia
Diperkenalkan pada tahun 1984
Kriteria world class manufacturing (WCM) :
·
Perputaran persediaan (inventory turnovers)
·
Kualitas (defective parts)
·
Waktu (value-added lead time, manufacturing
lead time
Performansi
kompetitif world-class manufacturing:
·
Quality
·
Cost
·
Delivery time
·
Flexibility
Untuk mencapai
WCM, dibutuhkan:
·
Kulitas
·
Sumber daya manusia
·
Teknologi teruji
·
Perencanaan
Kerangka sistem manufaktur untuk memperoleh keunggulan kompetitif
A.
Sistem manufaktur terintegrasi:
1.
Perancangan Produk & Proses
2.
Perencanaan dan Pengendalian Manufaktur
3.
Proses Produksi
4.
Distribusi
5.
Pelayanan purna-jual
6.
Pemasok
B.
Sistem
Manufaktur Tangkas:
1.
Memiliki basis kompetisi (kecepatan,
fleksibilitas, inovasi, kualitas, profitabilitas)
2.
Melalui integrasi sumber-sumber
3.
Menjawab produk dan jasa yang ditentukan oleh konsume
4.
Menjawab lingkungan pasar yang berubah cepat.
8 Teknologi WCM
·
POM: Process of Management
·
TQC: Total Quality Control
·
SMT: Self Managed Teams
·
QFD: Quality Function Deployment
·
DFM: Design For Manufacturing
·
ATM: Automation
·
CIM: Computer Integrated Manufacturing
·
JIT: Just In Time
Studi Kasus Luar Negri
·
Nokia-China Internal Logistic Management
Sejak tahun 1985,
Nokia membuka kantor pertama di China, Beijing sebagai fase early development. Di pertengahan tahun 1990, Nokia mulai merealisasikan aktivitas manufacturing
sehingga diharapkan secara bertahap Nokia-China
berkembang menjadi production base untuk Nokia di seluruh dunia. Dalam
perkembangannya, China tidak hanya menjadi sebagai pasar strategis bagi Nokia
tetapi juga merupakan key production, R&D dan inovation base Nokia. Nokia melanjutkan
eksplorasi dan inovasi untuk mengkombinasikan mindset global dengan
karakteristik China. Hanya berselang 12 tahun Nokia-China, Beijing dijadikan
sebagai multinational corporation yang membawahi semua
kantor di seluruh china, beberapa institusi R&D, production base dengan
12.000 staf.
Di dalam struktur
fungsi internal Nokia-China mengikuti struktur HQ finlandia yang dapat
direpresentatifkan sebagai berikut :
- Unit
Devices bertanggung jawab
dalam hal mengembangkan device prototype sesuai dengan kebutuhan
market.
- Unit
Services & Software merefleksikan strategi pengembangan dan pertumbuhan layanan yang
ditawarkan ke customer.
- Unit
Market
bertanggung jawab dalam hal manajemen supply chain, sales, channel serta
aktifitas brand dan marketing.
- Nokia
Siemens Networks (sekarang Nokia Solution Network) adalah bagian sub-perusahaan yang
fokus pada penyediaan dan pengembangan network infrastructure bagi
operator telekomunikasi.
BISNIS MODEL
Bisnis model Nokia
hingga akhir 2008 dapat direpresentatifkan sebagai berikut ini.
Bagan di atas menunjukkan Bisnis model Nokia di tahun 2008 yang merupakan salah
satu masa kejayaan Nokia. Pada tahun ini Nokia meluncurkan banyak ponsel-ponsel
inovatif, sebagai sebuah langkah dalam mengantisipasi produsen-produsen ponsel
berbasi Android dan iOS.
Seluruh produk ini merupakan jawaban Nokia atas segmen
pasarnya. Pada masa ini juga Nokia menyediakan layanan Nokia
Music Store dan juga N-Gage Game Service sebagai penunjang layanan
multimedia pada handset Nokia. Selain produk handset Nokia juga menyediakan
perangkat dan infrastruktur Telekomunikasi melalui Nokia Siemens Network
(NSN).
LOGISTIC INFORMATION
SYSTEM
Nokia-China
sebagai perusahaan yang pelanggannya ada di seluruh dunia, membangun banyak
pabrik di beberapa wilayah China. Dibutuhkan sistem yang terintegrasi untuk
mengatur logistic dan supply chain dengan tepat sasaran.
Nokia-China menerapkan konsep Logistic
Information System berbasiskan ICT sesuai bagan berikut di bawah ini.
Bagi perusahaan, Logistic Information System
memiliki fungsi sebagai berikut :
- Simplify
Management Processes, meningkatkan efisiensi pertukaran informasi internal
dan antar perusahaan
- Meningkatkan
kecepatan operasi dalam perusahaan sehingga barang atau layanan sampai ke
pelanggan dengan tepat waktu
- Pengaturan
resources utilization lebih optimal
- Sangat
berguna untuk proses analisis informasi suppliers, customers dan partners dalam proses pengambilan keputusan.
|
Diagram
Keterkaitan Pemanfaatan Logistic Information System
|
FLOW DIAGRAMS
Berikut flow
diagram bagaimana pendistribusian barang yang diterapkan Nokia-China
berikut pertukaran dokumen / informasi untuk operasi dalam negeri, tujuan
ekspor, dan kepabeanan.
Studi Kasus Dalam Negri
Studi Kasus di PT Ricky Putra
Globalindo Bandung.
v
Maksud
dan Tujuan
Maksud
dilaksanakannya penelitian adalah untuk mengumpulkan data-data, baik data
sekunder maupun data primer yang berhubungan dengan kepuasan kerja dan komitmen
organisasional karyawan pada PT Ricky Putra Globalindo Bandung.
Adapun tujuan dari penelitian
tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui kepuasan kerja karyawan PT
Ricky Putra Globalindo Bandung
2.
Untuk mengetahui komitmen organisasional
karyawan PT Ricky Putra Globalindo Bandung
3.
Untuk mengetahui hubungan kepuasan kerja dengan
komitmen organisasional karyawan pada PT Ricky Putra Globalindo Bandung
v Kegunaan Hasil Penelitian
Sesuai dengan
masalah-masalah yang telah diuraikan diatas, maka dari penelitian ini diharapkan
mempunyai kegunaan sebagai berikut:
1.
Kegunaan
Operasional bagi Perusahaan
Kegunaan dari
hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan masukan atau saran untuk
perusahaan, mengenai pentingnya meningkatkan kepuasan kerja karyawan agar
tercipta sebuah komitmen organisasional, yang akhirnya akan berdampak pada meningkatnya
kemajuan perusahaan .
2.
Kegunaan
Pengembangan Ilmu
1. Penulis
Sebagai latihan
dalam menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan dan juga sebagai tambahan
ilmu pengetahuan dengan membandingkan antara teori dengan kenyataan yang ada.
2. Peneliti lain
Penulis berharap semoga hasil penelitian ini
dapat dijadikan bahan perbandingan dan masukan bagi peneliti lain yang
melakukan penelitian di bidang yang sama.
3.
Pengembangan
Ilmu Manajemen
Menambah khasanah
wawasan ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya pada masalah hubungan
kepuasan kerja dengan komitmen organisasional karyawan.
v Kerangka Pemikiran
Menurut
E. F. Schumacher, pembangunan tidak dimulai dengan barang tetapi dimulai dengan
orang yaitu pendidikannya, organisasinya dan disiplinnya. Tanpa ketiga komponen ini, semua sumber daya
tetap terpendam, tak dapat dimanfaatkan, dan tetap merupakan potensi belaka.
Lebih lanjut menurut Schumacher, modal utama pembangunan adalah sumber daya
manusia, bukan sumber daya material atau uang, yang terakhir ini bersifat sekunder; sedangkan sumber daya manusia
bersifat primer.
Oleh karena itu manajemen
kepegawaian dan sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam
mengelola, mengatur dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara
produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Tingkat efektifitas manajemen sumber
daya manusia dipandang turut mempengaruhi kinerja suatu organisasi, sebesar
atau sekecil apapun organisasi tersebut karena manajemen sumber daya manusia
merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordiniran, pelaksanaan dan
pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
Kepuasan kerja dan
komitmen karyawan merupakan salah satu masalah yang sangat menarik untuk
diperbincangkan seiring dengan makin
meningkatnya peran sumber daya manusia dalam menghadapi perkembangan dunia yang
semakin global.
Kepuasan kerja dan komitmen organisasional karyawan pada
sebuah perusahaan selalu bisa dijadikan semacam isu penting, ditengah upaya
untuk terus meningkatkan kinerja dan efisiensi nasional dalam rangka menghadapi
era pasar bebas. Sebuah era yang menuntut kualitas sumber daya manusia benar-benar
menjadi pemegang peranan penting dalam memaknai eksistensi sebuah perusahaan. Karena jika para tenaga kerja
merasakan kepuasan akan pekerjaan mereka dan kemudian berkomitmen pada
organisasi , maka mereka akan bekerja lebih produktif.
Menurut
Mathis & Jackson, komitmen organisasional adalah tingkat kepercayaan dan
penerimaan tenaga kerja terhadap tujuan
organisasi dan mempunyai keinginan untuk tetap ada di dalam organisasi
tersebut. Komitmen organisasional memberi titik berat secara khusus pada
kekontinuan faktor komitmen yang menyarankan keputusan tersebut untuk tetap
atau meninggalkan organisasi yang pada akhirnya tergambar dalam ketidakhadiran
dan masuk-keluar tenaga kerja.
Tidak
hadirnya tenaga kerja dari pekerjaannya dapat disebabkan banyak alasan. Ada
beberapa ketidakhadiran yang tidak bisa dihindari. Orang sakit dan masalah
keluarga seperti anak sakit memungkinkan karyawan untuk tidak masuk kerja. Ini
biasanya dimasukkan sebagai ketidakhadiran tanpa sengaja. Meskipun demikian,
ada banyak ketidakhadiran yang dapat dihindari yang disebut ketidakhadiran yang
disengaja. Pengawasan atau pengurangan jumlah ketidakhadiran harus dimulai dari
pengawasan yang terus menerus dari statistik ketidahadiran dalam suatu unit
kerja. Pengawasan yang demikian dapat membantu manajer untuk mengetahui dengan
tepat tenaga kerja yang sering tidak hadir dan departemen yang mempunyai jumlah
ketidakhadiran yang berlebihan. Ada
tiga pilihan pengendalian ketidakhadiran yaitu:
1.
Disiplin
2.
Dukungan yang positif
3.
Kombinasi dari keduanya
Seperti
halnya ketidakhadiran, masuk-keluar (turnover)
tenaga kerja berhubungan dengan ketidakpuasan kerja. Masuk-keluar terjadi pada saat tenaga kerja
meninggalkan organisasi dan harus digantikan. Masuk-keluar yang tinggi
menimbulkan biaya yang tinggi, salah satunya adalah pengaruh terhadap
produktivitas perusahaan. Masuk-keluar dapat dikendalikan dengan berbagai cara.
Salah satunya adalah selama proses perekrutan, garis besar pekerjaan dan
gambaran pekerjaan harus dipresentasikan secara jelas sehingga realitas
pekerjaan sesuai dengan harapan dari tenaga kerja yang baru. Cara terbaik untuk
menghilangkan masuk-keluar adalah dengan memperbaiki proses seleksi dan
menyesuaikan pelamar dengan pekerjaan. Dengan proses seleksi yang baik dan
menerima tenaga kerja yang tidak akan menimbulkan masalah disiplin dan kinerja
yang rendah, perusahaan dapat mengurangi masuk-keluar karyawannya. Program
orientasi tenaga kerja yang baik juga dapat menolong mengurangi masuk-keluar,
sebab tenaga kerja yang diterima dan dilatih dengan baik didalam perusahaan,
kecil kemungkinan akan berhenti. Kompensasi juga penting, sistem kompensasi
yang adil dan kompetitif dapat mengurangi masuk-keluar.
Karyawan dan perusahaan
merupakan dua pihak yang saling membutuhkan dan masing-masing mempunyai tujuan.
Untuk mengusahakan integrasi antara tujuan perusahaan dan tujuan karyawan,
perlu diketahui apa yang menjadi kebutuhan masing-masing pihak. Kebutuhan
karyawan diusahakan dapat terpenuhi melalui pekerjaannya.
Apabila
seorang karyawan sudah terpenuhi segala kebutuhannya maka dia akan mencapai
kepuasan kerja dan memiliki komitmen terhadap perusahaan. Tingginya komitmen
karyawan dapat mempengaruhi usaha suatu perusahaan secara positif. Komitmen
karyawan ini diperlukan oleh perusahaan dan merupakan faktor penting bagi
perusahaan dalam rangka mempertahankan kinerja perusahaan.
Berdasarkan permasalahan
penelitian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan dalam paradigma penulisan
seperti di bawah ini.
Paradigma Penulisan