Kamis, 14 November 2013

Industri Manufaktur



Definisi industri Manufaktur

·                  Industri manufaktur adalah suatu industri atau usaha yang memproses bahan mentah menjadi bahan jadi yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen dan masyarakat.

·                   Menurut Heizer industri manufaktur adalah kelompok perusahaan sejenis yang mengolah bahan-bahan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang bernilai tambah lebih besar.

·         Tujuan:
1.       Mampu memahami karakteristik sistem manufaktur kelas dunia.
2.       Mampu memahami pengaruh sistem manufaktur kelas dunia pada sistem industri dan pertumbuhan ekonomi nasional.
3.       Mampu mengidentifikasi kebutuhan (infrastruktur, teknologi, sumber daya manusia) sistem manufaktur kelas dunia
4.       Mampu mengidentifikasi karakteristik infrastruktur,teknologi, sumber daya manusia yang diperlukan.

·      Industri manufaktur memiliki beberapa fungsi dalam usahanya. Fungsi dari industri manufaktur ialah :
1.      Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah pembuatan barang mentah menjadi barang jadi yang bisa dimanfaatkan langsung oleh konsumen.
2.      Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah fungsi yang digunakan untuk mencapai tujuan mendapatkan keuntungan sebanyak banyaknya.
3.      Fungsi Administrasi dan Umum
Fungsi Administrasi dan Umum adalah fungsi kegiatan manufaktur yang berkaitan dengan penentuan kebijakan perusahaan, pengarahan, dan pengawasan agar lebih efektif dan efesien.
4.      Fungsi keuangan
Fungsi keuangan adalah fungsi dari penyediaan dana keuangan yang di butuhkan oleh perusahaan untuk pengembangan maupun proses produksi perusahaan tersebut.

·         Biaya - biaya yang ada didalam industri manufaktur ada 4, yaitu :

1.      Biaya Produksi

      Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi suatu barang oleh perusahaan. Biaya produksi di bagi menjadi menjadi  3 yaitu :

a.      Biaya bahan mentah
Biaya bahan mentah adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh barang mentah.
b.      Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengupah pegawai atau tenaga kerja dalam proses produksi.
c.       Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selain biaya mentah dan biya tenaga kerja. Biaya overhead pabrik adalah biaya listrik, biaya pemeliharaan, biaya pemeliharaan alat atau mesin, dan biaya overhead yang lainnya.
 
2.      Biaya pemasaran

      Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang digunakan selama proses pemasaran produk jadi sampai dengan pengumpulan piutang dalam kas.

3.      Biaya administrasi

      Biaya administrasi adalah biaya yang dikeluarkan dalam pemenuhan proses administrasi suatu perusahaan.

4.      Biaya keungan

      Biaya keuangan adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama pelaksanaan fungsi keuangan.

·         Contoh industri manufaktur :
1.      Industri tekstil
Industri tekstil merupakan contoh perusahaan yang paling banyak beroperasi di Indonesia. Kelebihan yang dimiliki dari perusahaan ini adalah bisa menyerap banyak tenaga kerja karena merupakan industri padat karya.
2.      Industri garmen
Industri mengolah atau menjadikan kain menjadi barang produk lain berupa baju atau pakaian.
3.      Industri barang kerajinan
Kebanyakan hasil produksi industri barang kerainan ini adalah untuk konsumsi luar negeri atau ekspor.
4.      Industri otomotif
Industri otomotif adalah contoh manufaktur yang menggunakan teknologi tinggi.
5.      Industri elektronika
Contoh industri manufaktur ini keadaannya tidak berbeda jauh dengan industri otomotif. Untuk teknologinya masih mengadalkan teknologi dari luar negei terutama dari Jepang, Korea, dan beberapa negara di Eropa dan amerika.
6.      Industri barang keperluan rumah tangga
Contoh perusahaan manufaktur yang satu ini banyak sekali jenisnya. Misalnya industri pembuatan piring, gelas, sendok. Kemudian ada industri mebel atau furniture dan keperluan interior lainnya.



 Manufaktur Kelas Dunia
 
Diperkenalkan pada tahun 1984

Kriteria world class manufacturing (WCM) :
·         Perputaran persediaan (inventory turnovers)
·         Kualitas (defective parts)
·         Waktu (value-added lead time, manufacturing lead time

Performansi kompetitif world-class manufacturing:
·         Quality
·         Cost
·         Delivery time
·         Flexibility

Untuk mencapai WCM, dibutuhkan:
·         Kulitas
·         Sumber daya manusia
·         Teknologi teruji
·         Perencanaan

Kerangka sistem manufaktur untuk memperoleh keunggulan kompetitif

A.     Sistem manufaktur terintegrasi:
1.       Perancangan Produk & Proses
2.       Perencanaan dan Pengendalian Manufaktur
3.       Proses Produksi
4.       Distribusi
5.       Pelayanan purna-jual
6.       Pemasok

B.      Sistem Manufaktur Tangkas:
1.       Memiliki basis kompetisi (kecepatan, fleksibilitas, inovasi, kualitas, profitabilitas)
2.       Melalui integrasi sumber-sumber
3.       Menjawab produk dan jasa yang ditentukan oleh konsume
4.       Menjawab lingkungan pasar yang berubah cepat.

8 Teknologi WCM
·         POM: Process of Management
·         TQC: Total Quality Control
·         SMT: Self Managed Teams
·         QFD: Quality Function Deployment
·         DFM: Design For Manufacturing
·         ATM: Automation
·         CIM: Computer Integrated Manufacturing
·         JIT: Just In Time

     Studi Kasus Luar Negri

·       Nokia-China Internal Logistic Management
    
            Sejak tahun 1985, Nokia membuka kantor pertama di China, Beijing sebagai fase early development. Di pertengahan tahun 1990, Nokia mulai merealisasikan aktivitas manufacturing sehingga diharapkan secara bertahap Nokia-China berkembang menjadi production base untuk Nokia di seluruh dunia. Dalam perkembangannya, China tidak hanya menjadi sebagai pasar strategis bagi Nokia tetapi juga merupakan key production, R&D dan inovation base Nokia. Nokia melanjutkan eksplorasi dan inovasi untuk mengkombinasikan mindset global dengan karakteristik China. Hanya berselang 12 tahun Nokia-China, Beijing dijadikan sebagai multinational corporation yang membawahi semua kantor di seluruh china, beberapa institusi R&D, production base dengan 12.000 staf.
Di dalam struktur fungsi internal Nokia-China mengikuti struktur HQ finlandia yang dapat direpresentatifkan sebagai berikut :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir2GvAScEiwnfrbOJyo3aAWWYDVeQqchh8f2SbS2_LWE3urHjlv0VemQhXYLLL_zWr_ypayPLHG1NlhciL13z_C9Da1AmnnzBikEJWZAwWnuugcy_xuqMYUdrTMjTw9N2tMmpWTtARL8k/s320/Manu-2.PNG

  • Unit Devices bertanggung jawab dalam hal mengembangkan device prototype sesuai dengan kebutuhan market.
  • Unit Services & Software merefleksikan strategi pengembangan dan pertumbuhan layanan yang ditawarkan ke customer.
  • Unit Market bertanggung jawab dalam hal manajemen supply chain, sales, channel serta aktifitas brand dan marketing.
  • Nokia Siemens Networks (sekarang Nokia Solution Network) adalah bagian sub-perusahaan yang fokus pada penyediaan dan pengembangan network infrastructure bagi operator telekomunikasi.


BISNIS MODEL
Bisnis model Nokia hingga akhir 2008 dapat direpresentatifkan sebagai berikut ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4hXFw13-nNMcwaTfOENM9185hJ-cXPeS3umPmWqUeYCNtIqSinHvY7j0JDzqOu46begtu8eUxNrDXNCSSSHl0PBjvmZtW6zkv9p5GpN0eUO0uZ0hATQDaGPSd6ESU3XyrmTu5YRnBqZo/s640/Manu-3.PNG 

Bagan di atas menunjukkan Bisnis model Nokia di tahun 2008 yang merupakan salah satu masa kejayaan Nokia. Pada tahun ini Nokia meluncurkan banyak ponsel-ponsel inovatif, sebagai sebuah langkah dalam mengantisipasi produsen-produsen ponsel berbasi Android dan iOS.

Seluruh produk ini merupakan jawaban Nokia atas segmen pasarnya. Pada masa ini juga Nokia menyediakan layanan Nokia Music Store dan juga N-Gage Game Service sebagai penunjang layanan multimedia pada handset Nokia. Selain produk handset Nokia juga menyediakan perangkat dan infrastruktur Telekomunikasi melalui Nokia Siemens Network (NSN).

LOGISTIC INFORMATION SYSTEM
Nokia-China sebagai perusahaan yang pelanggannya ada di seluruh dunia, membangun banyak pabrik di beberapa wilayah China. Dibutuhkan sistem yang terintegrasi untuk mengatur logistic dan supply chain dengan tepat sasaran.

Nokia-China menerapkan konsep
Logistic Information System berbasiskan ICT sesuai bagan berikut di bawah ini.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCY0Bf7T2N95Q1LBk9O-fqSsFADjBY9S_hji-hqm_PlfUW24hAr3APnO5mGCQJ9MNriFaFL4zmc_0Ak0BubXElxi-VmIffPnwStHoXPiDmXWruThqhkFzf85mGIIy9-YQyVsdj89cQMe4/s320/Manu-4.PNG

Bagi perusahaan, Logistic Information System memiliki fungsi sebagai berikut :
  1. Simplify Management Processes, meningkatkan efisiensi pertukaran informasi internal dan antar perusahaan
  2. Meningkatkan kecepatan operasi dalam perusahaan sehingga barang atau layanan sampai ke pelanggan dengan tepat waktu
  3. Pengaturan resources utilization lebih optimal
  4. Sangat berguna untuk proses analisis informasi suppliers, customers dan partners dalam proses pengambilan keputusan.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1RtugeoHRM-S2xzlYiokxQv3oSpU1__lh7nq8L30qb8ztAyJrjrcQMq7GkgnX4wYg09PQfxdbFTs9FvO4xHIhR_IymUxn_aczCWhmdvIkkmwBbqSpf281Mr38jD6RuHom-MGBcS00YU4/s320/Manu-5.PNG 












Diagram Keterkaitan Pemanfaatan Logistic Information System

FLOW DIAGRAMS
Berikut flow diagram bagaimana pendistribusian barang yang diterapkan Nokia-China berikut pertukaran dokumen / informasi untuk operasi dalam negeri, tujuan ekspor, dan kepabeanan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu1fH5Hv-vQroZj6MV7r0f5PioZQUGkxPPAVaUdNTAY7fvGOenU_hIAnSpccNb4b5kuJ10MpY2pUzYQy3EWtGkFG231mjCClyrNHzfZgoaoy6VOwBSS_5wEMLAJIZ5aEPlFnE0rZJRNZk/s400/Manu-6.PNG

Operasi DalamNegeri


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxZP3nVL_BpcDNHunS3PR9dIirFsDj5LZbM9Bj_U2A7R0xCkxViou4gPryYH8TqmcUn29PhQIvcuy4lOkcQNsBcDpH50xBgDS1E-oCc7BDVJ2t7Y6HbPhKsvf3N9kCSqXBPgtS0iUbc48/s400/Manu-8.PNG

Kegiatan Ekspor

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipdHXR2qzTeM6AoD8gg4EfIp0uJhMJwduHLjvPgruMVWxPpNKstpGLTjCtgQSzfme8CgFOsYlULUwMNO4hPfCpTelJKwVRrQS6ekSYBc-N5dZdKbr4dUAzLQgqAfiZp-sM0q9VW-bgBzo/s400/Manu-7.PNG

Operasi di Negara Tujuan

Studi Kasus Dalam Negri  
      
Studi Kasus di PT Ricky Putra Globalindo Bandung.  

v Maksud dan Tujuan
                Maksud dilaksanakannya penelitian adalah untuk mengumpulkan data-data, baik data sekunder maupun data primer yang berhubungan dengan kepuasan kerja dan komitmen organisasional karyawan pada PT Ricky Putra Globalindo Bandung.
                Adapun tujuan dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1.        Untuk mengetahui kepuasan kerja karyawan PT Ricky Putra Globalindo Bandung
2.        Untuk mengetahui komitmen organisasional karyawan PT Ricky Putra Globalindo Bandung
3.        Untuk mengetahui hubungan kepuasan kerja dengan komitmen organisasional karyawan pada PT Ricky Putra Globalindo Bandung


v  Kegunaan Hasil Penelitian
                Sesuai dengan masalah-masalah yang telah diuraikan diatas, maka dari penelitian ini       diharapkan mempunyai kegunaan sebagai berikut:

1.       Kegunaan Operasional bagi Perusahaan
                Kegunaan dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan masukan atau saran untuk perusahaan, mengenai pentingnya meningkatkan kepuasan kerja karyawan agar tercipta sebuah komitmen organisasional, yang akhirnya akan berdampak pada meningkatnya kemajuan perusahaan .

2.       Kegunaan Pengembangan Ilmu
1.       Penulis
                Sebagai latihan dalam menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan dan juga sebagai tambahan ilmu pengetahuan dengan membandingkan antara teori dengan kenyataan yang ada.
2.       Peneliti lain
                Penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan perbandingan dan masukan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian di bidang yang sama.
3.       Pengembangan Ilmu Manajemen
                Menambah khasanah wawasan ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya pada masalah hubungan kepuasan kerja dengan komitmen organisasional karyawan.

v  Kerangka Pemikiran
                Menurut E. F. Schumacher, pembangunan tidak dimulai dengan barang tetapi dimulai dengan orang yaitu pendidikannya, organisasinya dan disiplinnya. Tanpa ketiga komponen ini, semua sumber daya tetap terpendam, tak dapat dimanfaatkan, dan tetap merupakan potensi belaka. Lebih lanjut menurut Schumacher, modal utama pembangunan adalah sumber daya manusia, bukan sumber daya material atau uang, yang terakhir ini bersifat sekunder; sedangkan sumber daya manusia bersifat primer.
                Oleh karena itu manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Tingkat efektifitas manajemen sumber daya manusia dipandang turut mempengaruhi kinerja suatu organisasi, sebesar atau sekecil apapun organisasi tersebut karena manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordiniran, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
                Kepuasan kerja dan komitmen karyawan merupakan salah satu masalah yang sangat menarik untuk diperbincangkan seiring dengan  makin meningkatnya peran sumber daya manusia dalam menghadapi perkembangan dunia yang semakin global.
Kepuasan kerja dan komitmen organisasional karyawan pada sebuah perusahaan selalu bisa dijadikan semacam isu penting, ditengah upaya untuk terus meningkatkan kinerja dan efisiensi nasional dalam rangka menghadapi era pasar bebas. Sebuah era yang menuntut kualitas sumber daya manusia benar-benar menjadi pemegang peranan penting dalam memaknai eksistensi sebuah perusahaan. Karena jika para tenaga kerja merasakan kepuasan akan pekerjaan mereka dan kemudian berkomitmen pada organisasi , maka mereka akan bekerja lebih produktif.
                Menurut Mathis & Jackson, komitmen organisasional adalah tingkat kepercayaan dan penerimaan tenaga kerja terhadap tujuan  organisasi dan mempunyai keinginan untuk tetap ada di dalam organisasi tersebut. Komitmen organisasional memberi titik berat secara khusus pada kekontinuan faktor komitmen yang menyarankan keputusan tersebut untuk tetap atau meninggalkan organisasi yang pada akhirnya tergambar dalam ketidakhadiran dan masuk-keluar tenaga kerja.
                Tidak hadirnya tenaga kerja dari pekerjaannya dapat disebabkan banyak alasan. Ada beberapa ketidakhadiran yang tidak bisa dihindari. Orang sakit dan masalah keluarga seperti anak sakit memungkinkan karyawan untuk tidak masuk kerja. Ini biasanya dimasukkan sebagai ketidakhadiran tanpa sengaja. Meskipun demikian, ada banyak ketidakhadiran yang dapat dihindari yang disebut ketidakhadiran yang disengaja. Pengawasan atau pengurangan jumlah ketidakhadiran harus dimulai dari pengawasan yang terus menerus dari statistik ketidahadiran dalam suatu unit kerja. Pengawasan yang demikian dapat membantu manajer untuk mengetahui dengan tepat tenaga kerja yang sering tidak hadir dan departemen yang mempunyai jumlah ketidakhadiran yang berlebihan. Ada tiga pilihan pengendalian ketidakhadiran yaitu:
1.       Disiplin
2.       Dukungan yang positif
3.       Kombinasi dari keduanya
                Seperti halnya ketidakhadiran, masuk-keluar (turnover) tenaga kerja berhubungan dengan ketidakpuasan kerja. Masuk-keluar terjadi pada saat tenaga kerja meninggalkan organisasi dan harus digantikan. Masuk-keluar yang tinggi menimbulkan biaya yang tinggi, salah satunya adalah pengaruh terhadap produktivitas perusahaan. Masuk-keluar dapat dikendalikan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah selama proses perekrutan, garis besar pekerjaan dan gambaran pekerjaan harus dipresentasikan secara jelas sehingga realitas pekerjaan sesuai dengan harapan dari tenaga kerja yang baru. Cara terbaik untuk menghilangkan masuk-keluar adalah dengan memperbaiki proses seleksi dan menyesuaikan pelamar dengan pekerjaan. Dengan proses seleksi yang baik dan menerima tenaga kerja yang tidak akan menimbulkan masalah disiplin dan kinerja yang rendah, perusahaan dapat mengurangi masuk-keluar karyawannya. Program orientasi tenaga kerja yang baik juga dapat menolong mengurangi masuk-keluar, sebab tenaga kerja yang diterima dan dilatih dengan baik didalam perusahaan, kecil kemungkinan akan berhenti. Kompensasi juga penting, sistem kompensasi yang adil dan kompetitif dapat mengurangi masuk-keluar.
                Karyawan dan perusahaan merupakan dua pihak yang saling membutuhkan dan masing-masing mempunyai tujuan. Untuk mengusahakan integrasi antara tujuan perusahaan dan tujuan karyawan, perlu diketahui apa yang menjadi kebutuhan masing-masing pihak. Kebutuhan karyawan diusahakan dapat terpenuhi melalui pekerjaannya.
Apabila seorang karyawan sudah terpenuhi segala kebutuhannya maka dia akan mencapai kepuasan kerja dan memiliki komitmen terhadap perusahaan. Tingginya komitmen karyawan dapat mempengaruhi usaha suatu perusahaan secara positif. Komitmen karyawan ini diperlukan oleh perusahaan dan merupakan faktor penting bagi perusahaan dalam rangka mempertahankan kinerja perusahaan.
      Berdasarkan permasalahan penelitian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan dalam paradigma penulisan seperti di bawah ini.

Paradigma Penulisan

1 komentar:

  1. Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller Boiler evapko STP wwtp dll untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com terima kasih

    BalasHapus