Kamis, 14 November 2013

Ilmu Budaya Dasar Jilid 2



PT Lippo Karawaci Tbk

Visi :
          Untuk menjadi perusahaan properti terkemuka di Indonesia dan di wilayah dengan komitmen yang kuat untuk memberikan dampak positif pada kualitas hidup masyarakat dan untuk terus menciptakan nilai bagi pemegang saham.

Misi :

  • ·        Untuk memenuhi kebutuhan kelas menengah dan atas Indonesia untuk perumahan, pusat perbelanjaan, perkembangan komersial, kesehatan, hiburan, infrastruktur dan jasa perhotelan.

  • ·        Untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan di setiap bisnis melalui portofolio keseimbangan proyek pengembangan mempertahankan tingkat yang sehat pendapatan berulang.

  • ·        Untuk menyediakan lingkungan hidup kelas satu yang meningkatkan fisik, sosial, dan pengalaman spiritual untuk kliennya. Dan untuk menyediakan lingkungan hijau terbaik di setiap proyek pembangunan.


http://www.bisnis-jabar.com/wp-content/uploads/2010/09/IM_LIPPO-300x225.jpg













Tentang Lippo Karawaci

Didirikan pada visi untuk mempengaruhi kehidupan melalui pengembangan terencana berkelanjutan kota-kota mandiri  dalam lingkungan hijau dan kelas pertama fisik dan sosial infrastruktur.
Selama lebih dari satu dekade , Perusahaan telah membuktikan dirinya untuk menjadi sebuah pengembang properti yang mempunyai kepercayaan tinggi dengan nama brand yang paling dikenal. Lippo adalah pemilik difersifikasi tanah bank terbesar dan pemimpin dalam proyek perintis lokasi-lokasi strategis  di seluruh Indonesia.
Melalui 8 penggabungan perusahaan properti terkait di tahun 2004 perusahaan telah memperluas bisnis portofolionya untuk mencakup pembangunan perkotaan, perkembangan skala besar yang terintegrasi, mal-mal , perawatan kesehatan, hotel dan rekreasi serta portofolio pembayaran berbasis pendapatan.
Lippo Karawaci sekarang adalah Perusahaan properti yang terdaftar yang terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar, aset dan pendapatan, dengan model bisnis yang unik dan terpadu.  Lippo Karawaci mengoprasikan kelompok rumah sakit swasta terkemuka di Indonesia, satu-satunya yang mencapai standar kelas dunia, dan merupakan pemimpin industri properti yang tak terbantahkan.

Tinjauan

Faktor kunci untuk pengembangan properti yang sukses termasuk lokasi yang strategis , perencanaan kualitas tinggi , waktu dan eksekusi profesional. Selama bertahun-tahun , Lippo Karawaci telah membentuk reputasi dan keahlian dalam menciptakan nilai melalui integrasi dalam pengembangan properti yang sukses. Lippo Karawaci yang berlokasi Bank tanah strategis mewakili lokasi utama untuk pembangunan yang sejalan dengan permintaan pasar. Dengan perkembangan Indonesia yang cepat di tingkat menengah dan menengah ke atas kelas pendapatan, dan permintaan akan pertumbuhan berikutnya untuk produk dan jasa yang ditawarkan oleh Lippo Karawaci, prospeknyapun positif.
Selanjutnya, perusahaan dinamis, tim manajemen ke depan memiliki bukti “track record” dalam keberhasilannya mengelola beberapa perusahaan melalui berbagai siklus, dengan kemampuan eksekusi terbukti dan komitmen tak tertandingi untuk kualitas. Dengan demikian, perusahaan adalah posisi yang baik untuk menangkap prospek cerah jangka panjang pengembang properti di Indonesia.
Lippo Karawaci adalah perusahaan properti terbesar yang terdaftar di Indonesia sekarang. Dengan portofolio yang terdiri Perumahan dan pengembangan kota, rumah sakit rumah sakit, mal-mal, hotel dan tempat rekreasi dan aset manajemen yang membentuk dasar untuk pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang.
Lippo Karawaci menciptakan rencana pengembangan yang baik dengan menghindari kemacetan lalu lintas, daerah bebas banjir, dan memiliki infrastruktur kelas dunia. Lippo Karawaci didorong oleh visi mempengaruhi kehidupan,sementara terus menciptakan nilai untuk para pemangku kepentingan. Kebutuhan pertumbuhan menengah, menengah ke atas, dan kelas atas Indonesia dipenuhi kualitas layanan yang ditawarkan melalui masing-masing segmen perusahaan. Sementara, pertumbuhan berkelanjutan dicapai melalui keseimbangan portofolio proyek pembangunan yang didukung dan ditopang oleh tingkat pendapatan berulang yang stabil dari rumah sakit-rumah sakit, hotel-hotel dan tempat rekreasi , manajemen kota, dan pembayaran berdasarkan pendapatan dari “Retail Estate Investment Trusts (REITs)” dan manajemen properti.

ACTIONS

1.Lippo Karawaci Bukukan Laba Rp1,06 T

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan laba bersih sebesar Rp1,06 triliun di tahun 2012. Laba ini naik 50 persen dibandingkan laba bersih tahun 2011 sebesar Rp708 miliar.Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya menyebut perseroannya membukukan pendapatan sebesar Rp6,16 triliun atau naik 47 persen."Seluruh divisi usaha LPKR mencatat pertumbuhan berkelanjutan yang memuaskan dengan kinerja pendapatan yang tinggi dari dari divisi usaha strategis Residential & Urban Development meningkat 67 persen menjadi Rp3,4 triliun.
Kontributor utama dari pertumbuhan ini adalah hasil penjualan tanah industri di Lippo Cikarang yang membukukan pendapatan sebesar Rp611 miliar dan penjualan 2 aset mal kepada Lippo Mall Indonesia Retail Trust (LMIRT) sebesar Rp879 miliar," ujar Ketut dalam siaran pers, Rabu (28/3/2013).Pendapatan divisi hospitals, tambahnya juga naik 42 persen menjadi Rp1,79 triliun yang didorong oleh peningkatan pendapatan sebesar 33 persen dari tujuh rumah sakit yang telah beroperasi. Hal ini seiring dengan peningkatan jumlah pasien rawat inap dan pasien rawat jalan masing-masing 41 dan 23 persen."Pendapatan dari laboratory yang naik 33 dan pharmacy naik 31 persen ditambah kontribusi dari empat rumah sakit baru yang telah mulai beroperasi di tahun 2012. Divisi commercial mencatat peningkatan pendapatan sebesar 12 persen menjadi Rp468 miliar dan divisi Asset Management tumbuh enam persen menjadi Rp500 miliar," tambah dia.
Sumber : okezone.com

2. Kuartal III/2013 Lippo Karawaci bukukan pendapatan Rp4,7 T

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) sepanjang kuartal III/2013 berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp4,78 triliun atau meningkat 25 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,819.Peningkatan pendapatan terbesar berasal dari divisi health care yang meningkat sebesar 47 persen menjadi Rp1,83 triliun dari Rp1,24 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai target kami di tahun 2013. Kuartal keempat tampak menjanjikan dan kami tetap fokus dan terus mengoptimalkan sumber daya dalam membangun berbagai proyek kami seperti rumah sakit, mal ritel serta pengembangan properti," kata Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Menurut dia perseroannya memiliki struktur permodalan yang kuat karena profil pinjaman yang berjangka panjang serta posisi kas yang sehat di mana memungkinkan LPKR untuk mengatasi berbagai tantangan dan terus melaksanakan rencana bisnisnya.Pendapatan recurring LPKR terus berkembang dan mencatat pertumbuhan yang kuat sebesar 38 persen YoY menjadi Rp2,716 triliun serta memberikan kontribusi sebesar 57 persen dari total pendapatan konsolidasi untuk sembilan bulan 2013.
"Hasil ini sejalan dengan strategi kami untuk mempertahankan keseimbangan basis pendapatan antara pendapatan pengembangan properti dengan pendapatan recurring," tambahnya.Sementara itu, untuk EBITDA perseroan meningkat sebesar 16 persen YoY menjadi Rp1,32 triliun dari Rp1,13 triliun. Selanjutnya, laba bersih meningkat dengan sehat sebesar 24 per YoY menjadi Rp913 miliar.Divisi Residential dan Urban Development masih menjadi kontributor utama bagi EBITDA dan laba bersih, masing–masing sebesar 57 persen dan 61 persen dari total konsolidasi EBITDA dan laba bersih.
Rasio hutang bruto terhadap ekuitas 0.59 X per tanggal 30 September 2013, dan rasio hutang bersih terhadap ekuitas (net gearing) 0,33 X. Perseroan mempertahankan rasio hutang bruto terhadap ekuitas dibawah 1 X. Rasio-rasio tersebut berada pada range yang moderat dan merefleksikan jumlah aset dan ekuitas yang memadai untuk memenuhi seluruh kewajiban.
LPKR adalah perusahaan properti terbuka yang terbesar di Indonesia berdasarkan total pendapatan dan total aset, serta didukung oleh landbank yang terdiversifikasi di seluruh wilayah dan basis pendapatan recurring yang kuat.
Divisi usaha LPKR meliputi residensial/township, mal ritel, hospitals, hotels dan manajemen aset. LPKR tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp25 triliun atau USD2,3 miliar per 30 September 2013.
Sumber : sindonews.com

3. Lippo Cikarang Luncurkan South Tower-Trivium Terrace Apartments
 
 Lippo Cikarang sebuah perusahaan pengembang perkotaan (urban development) berbasis ekonomi- industri dengan luas area sekitar 3.000 hektar, pada 23 Februari akan meluncurkan South Tower-Trivium Terrace Apartments sebanyak 422 unit.Diatas lahan seluas 19.200 m2, South Tower diluncurkan di lokasi yang sama dengan North Tower. Keduanya berada di lokasi area yang diberi nama Trivium Lakeside Park yaitu sebuah konsep 'lake view'. South Tower ditawarkan dengan harga kompetitif mulai dari Rp 386 jutaan.
Gita Irmasari - Residensial, Sales & Marketing Division Head PT Lippo Cikarang Tbk. mengatakan: “Keyakinan dalam merilis South Tower didorong oleh kondisi pasar yang kompetitif dimana permintaan terhadap produk apartemen cukup baik khususnya di wilayah Lippo Cikarang. Kondisi ini ditandai dengan penjualan yang semakin baik melalui terserapnya 90 persen dari North Tower yang dirilis pada akhir November 2012.
Dari sisi produk, keunggulan yang dimiliki South Tower dari North Tower antara lain kedua sisi South Tower memiliki keunggulan masing-masing, dan dari posisi satu menghadap danau dan sisi lain menghadap tenggara. Di South Tower ini juga tersedia 12 unit Suite di lantai 22. Fasilitas disiapkan dengan selektif dan berkualitas diantaranya seperti: lakeside jogging track, swimming pool yang terletak di podium, children playground, Trivium Food & Beverages area, dan The Esplanade at Trivium. Disamping itu fasilitas yang tersedia di Kawasan Lippo Cikarang telah menjadi 'added value' bagi produk kami ini, mulai dari fasilitas: Sekolah, Rumah Sakit International, Hotel berbintang, Mal Lippo Cikarang dan Citywalk Lippo Cikarang yang mengangkat Kawasan menjadi sebuah 'Integrated Township' (kota terpadu).
Bekerja sama dengan Desain Interior Vivere, Trivium Terrace di desain untuk siap pakai dengan berbagai tipe pilihan seperti: Tipe Studio, Tipe 2 Bedroom dan Tipe 3 Bedroom. Apartemen ini disiapkan untuk memenuhi permintaan pasar khususnya di wilayah Cibitung, Cikarang, Cikampek, Karawang dan sekitarnya yang merupakan pusat kegiatan berbagai industri besar yang telah menjadi pusat perekonomian di wilayah regional Bekasi.
Kelengkapan fasilitas yang ada di Lippo Cikarang mulai dari fasilitas Sekolah, Rumah Sakit International, Hotel berbintang, Mal Lippo Cikarang dan Citywalk Lippo Cikarang telah mengangkat profile Lippo Cikarang sebagai sebuah 'Integrated Township' (kota terpadu) yang 'lifestyle'.
Saat ini penduduk di Lippo Cikarang sekitar 40.000 jiwa dengan sekitar 12.000 unit rumah. Beberapa tahun terakhir Lippo Cikarang mulai fokus membangun rumah di segmen menengah atas. Perpaduan sektor bisnis dan rekreasi yang dikembangkan telah berhasil memfasilitasi sejumlah 320 ribu orang yang beraktivitas bisnis setiap hari di kawasan ini dan membuat Lippo Cikarang terpilih sebagai tempat tinggal, rekreasi dan investasi sesuai motonya: The best place, to live, work and play.Lippo Cikarang adalah salah satu anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk (perusahaan property terkemuka di Indonesia).


PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN KINERJA PERUSAHAAN

Penelitian dilakukan bertujuan untuk membuktikan dan menganalisis:
1.    Pengaruh kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan.
2.    Pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan
3.    Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja perusahaan
4.    Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja perusahaan
5.    Pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap kinerja perusahaan.


Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (Explanatory research) yang membuktikan hubungan kausal antara variabel bebas (independent variable) yaitu, variabel kepemimpinan dan variabel motivasi kerja, variabel antara (intervening variable) yaitu variabel kepuasan kerja karyawan, dan variabel terikat (dependent variable) yaitu kinerja
perusahaan. Serta penelitian korelasional, yaitu penelitian yang berusaha untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki hubungan atau tidak, dan seberapa besar hubungan itu serta bagaimana arah hubungan tersebut. Populasi dalam penelitian ini menurut jenisnya merupakan populasi yang terbatas dan menurut sifatnya merupakan
populasi yang homogen.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
1.    Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
2.    Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
3.    Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan
4.    Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan
5.    Kepuasan kerja karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan

Industri Manufaktur



Definisi industri Manufaktur

·                  Industri manufaktur adalah suatu industri atau usaha yang memproses bahan mentah menjadi bahan jadi yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen dan masyarakat.

·                   Menurut Heizer industri manufaktur adalah kelompok perusahaan sejenis yang mengolah bahan-bahan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang bernilai tambah lebih besar.

·         Tujuan:
1.       Mampu memahami karakteristik sistem manufaktur kelas dunia.
2.       Mampu memahami pengaruh sistem manufaktur kelas dunia pada sistem industri dan pertumbuhan ekonomi nasional.
3.       Mampu mengidentifikasi kebutuhan (infrastruktur, teknologi, sumber daya manusia) sistem manufaktur kelas dunia
4.       Mampu mengidentifikasi karakteristik infrastruktur,teknologi, sumber daya manusia yang diperlukan.

·      Industri manufaktur memiliki beberapa fungsi dalam usahanya. Fungsi dari industri manufaktur ialah :
1.      Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah pembuatan barang mentah menjadi barang jadi yang bisa dimanfaatkan langsung oleh konsumen.
2.      Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah fungsi yang digunakan untuk mencapai tujuan mendapatkan keuntungan sebanyak banyaknya.
3.      Fungsi Administrasi dan Umum
Fungsi Administrasi dan Umum adalah fungsi kegiatan manufaktur yang berkaitan dengan penentuan kebijakan perusahaan, pengarahan, dan pengawasan agar lebih efektif dan efesien.
4.      Fungsi keuangan
Fungsi keuangan adalah fungsi dari penyediaan dana keuangan yang di butuhkan oleh perusahaan untuk pengembangan maupun proses produksi perusahaan tersebut.

·         Biaya - biaya yang ada didalam industri manufaktur ada 4, yaitu :

1.      Biaya Produksi

      Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi suatu barang oleh perusahaan. Biaya produksi di bagi menjadi menjadi  3 yaitu :

a.      Biaya bahan mentah
Biaya bahan mentah adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh barang mentah.
b.      Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengupah pegawai atau tenaga kerja dalam proses produksi.
c.       Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selain biaya mentah dan biya tenaga kerja. Biaya overhead pabrik adalah biaya listrik, biaya pemeliharaan, biaya pemeliharaan alat atau mesin, dan biaya overhead yang lainnya.
 
2.      Biaya pemasaran

      Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang digunakan selama proses pemasaran produk jadi sampai dengan pengumpulan piutang dalam kas.

3.      Biaya administrasi

      Biaya administrasi adalah biaya yang dikeluarkan dalam pemenuhan proses administrasi suatu perusahaan.

4.      Biaya keungan

      Biaya keuangan adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama pelaksanaan fungsi keuangan.

·         Contoh industri manufaktur :
1.      Industri tekstil
Industri tekstil merupakan contoh perusahaan yang paling banyak beroperasi di Indonesia. Kelebihan yang dimiliki dari perusahaan ini adalah bisa menyerap banyak tenaga kerja karena merupakan industri padat karya.
2.      Industri garmen
Industri mengolah atau menjadikan kain menjadi barang produk lain berupa baju atau pakaian.
3.      Industri barang kerajinan
Kebanyakan hasil produksi industri barang kerainan ini adalah untuk konsumsi luar negeri atau ekspor.
4.      Industri otomotif
Industri otomotif adalah contoh manufaktur yang menggunakan teknologi tinggi.
5.      Industri elektronika
Contoh industri manufaktur ini keadaannya tidak berbeda jauh dengan industri otomotif. Untuk teknologinya masih mengadalkan teknologi dari luar negei terutama dari Jepang, Korea, dan beberapa negara di Eropa dan amerika.
6.      Industri barang keperluan rumah tangga
Contoh perusahaan manufaktur yang satu ini banyak sekali jenisnya. Misalnya industri pembuatan piring, gelas, sendok. Kemudian ada industri mebel atau furniture dan keperluan interior lainnya.



 Manufaktur Kelas Dunia
 
Diperkenalkan pada tahun 1984

Kriteria world class manufacturing (WCM) :
·         Perputaran persediaan (inventory turnovers)
·         Kualitas (defective parts)
·         Waktu (value-added lead time, manufacturing lead time

Performansi kompetitif world-class manufacturing:
·         Quality
·         Cost
·         Delivery time
·         Flexibility

Untuk mencapai WCM, dibutuhkan:
·         Kulitas
·         Sumber daya manusia
·         Teknologi teruji
·         Perencanaan

Kerangka sistem manufaktur untuk memperoleh keunggulan kompetitif

A.     Sistem manufaktur terintegrasi:
1.       Perancangan Produk & Proses
2.       Perencanaan dan Pengendalian Manufaktur
3.       Proses Produksi
4.       Distribusi
5.       Pelayanan purna-jual
6.       Pemasok

B.      Sistem Manufaktur Tangkas:
1.       Memiliki basis kompetisi (kecepatan, fleksibilitas, inovasi, kualitas, profitabilitas)
2.       Melalui integrasi sumber-sumber
3.       Menjawab produk dan jasa yang ditentukan oleh konsume
4.       Menjawab lingkungan pasar yang berubah cepat.

8 Teknologi WCM
·         POM: Process of Management
·         TQC: Total Quality Control
·         SMT: Self Managed Teams
·         QFD: Quality Function Deployment
·         DFM: Design For Manufacturing
·         ATM: Automation
·         CIM: Computer Integrated Manufacturing
·         JIT: Just In Time

     Studi Kasus Luar Negri

·       Nokia-China Internal Logistic Management
    
            Sejak tahun 1985, Nokia membuka kantor pertama di China, Beijing sebagai fase early development. Di pertengahan tahun 1990, Nokia mulai merealisasikan aktivitas manufacturing sehingga diharapkan secara bertahap Nokia-China berkembang menjadi production base untuk Nokia di seluruh dunia. Dalam perkembangannya, China tidak hanya menjadi sebagai pasar strategis bagi Nokia tetapi juga merupakan key production, R&D dan inovation base Nokia. Nokia melanjutkan eksplorasi dan inovasi untuk mengkombinasikan mindset global dengan karakteristik China. Hanya berselang 12 tahun Nokia-China, Beijing dijadikan sebagai multinational corporation yang membawahi semua kantor di seluruh china, beberapa institusi R&D, production base dengan 12.000 staf.
Di dalam struktur fungsi internal Nokia-China mengikuti struktur HQ finlandia yang dapat direpresentatifkan sebagai berikut :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir2GvAScEiwnfrbOJyo3aAWWYDVeQqchh8f2SbS2_LWE3urHjlv0VemQhXYLLL_zWr_ypayPLHG1NlhciL13z_C9Da1AmnnzBikEJWZAwWnuugcy_xuqMYUdrTMjTw9N2tMmpWTtARL8k/s320/Manu-2.PNG

  • Unit Devices bertanggung jawab dalam hal mengembangkan device prototype sesuai dengan kebutuhan market.
  • Unit Services & Software merefleksikan strategi pengembangan dan pertumbuhan layanan yang ditawarkan ke customer.
  • Unit Market bertanggung jawab dalam hal manajemen supply chain, sales, channel serta aktifitas brand dan marketing.
  • Nokia Siemens Networks (sekarang Nokia Solution Network) adalah bagian sub-perusahaan yang fokus pada penyediaan dan pengembangan network infrastructure bagi operator telekomunikasi.


BISNIS MODEL
Bisnis model Nokia hingga akhir 2008 dapat direpresentatifkan sebagai berikut ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4hXFw13-nNMcwaTfOENM9185hJ-cXPeS3umPmWqUeYCNtIqSinHvY7j0JDzqOu46begtu8eUxNrDXNCSSSHl0PBjvmZtW6zkv9p5GpN0eUO0uZ0hATQDaGPSd6ESU3XyrmTu5YRnBqZo/s640/Manu-3.PNG 

Bagan di atas menunjukkan Bisnis model Nokia di tahun 2008 yang merupakan salah satu masa kejayaan Nokia. Pada tahun ini Nokia meluncurkan banyak ponsel-ponsel inovatif, sebagai sebuah langkah dalam mengantisipasi produsen-produsen ponsel berbasi Android dan iOS.

Seluruh produk ini merupakan jawaban Nokia atas segmen pasarnya. Pada masa ini juga Nokia menyediakan layanan Nokia Music Store dan juga N-Gage Game Service sebagai penunjang layanan multimedia pada handset Nokia. Selain produk handset Nokia juga menyediakan perangkat dan infrastruktur Telekomunikasi melalui Nokia Siemens Network (NSN).

LOGISTIC INFORMATION SYSTEM
Nokia-China sebagai perusahaan yang pelanggannya ada di seluruh dunia, membangun banyak pabrik di beberapa wilayah China. Dibutuhkan sistem yang terintegrasi untuk mengatur logistic dan supply chain dengan tepat sasaran.

Nokia-China menerapkan konsep
Logistic Information System berbasiskan ICT sesuai bagan berikut di bawah ini.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCY0Bf7T2N95Q1LBk9O-fqSsFADjBY9S_hji-hqm_PlfUW24hAr3APnO5mGCQJ9MNriFaFL4zmc_0Ak0BubXElxi-VmIffPnwStHoXPiDmXWruThqhkFzf85mGIIy9-YQyVsdj89cQMe4/s320/Manu-4.PNG

Bagi perusahaan, Logistic Information System memiliki fungsi sebagai berikut :
  1. Simplify Management Processes, meningkatkan efisiensi pertukaran informasi internal dan antar perusahaan
  2. Meningkatkan kecepatan operasi dalam perusahaan sehingga barang atau layanan sampai ke pelanggan dengan tepat waktu
  3. Pengaturan resources utilization lebih optimal
  4. Sangat berguna untuk proses analisis informasi suppliers, customers dan partners dalam proses pengambilan keputusan.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1RtugeoHRM-S2xzlYiokxQv3oSpU1__lh7nq8L30qb8ztAyJrjrcQMq7GkgnX4wYg09PQfxdbFTs9FvO4xHIhR_IymUxn_aczCWhmdvIkkmwBbqSpf281Mr38jD6RuHom-MGBcS00YU4/s320/Manu-5.PNG 












Diagram Keterkaitan Pemanfaatan Logistic Information System

FLOW DIAGRAMS
Berikut flow diagram bagaimana pendistribusian barang yang diterapkan Nokia-China berikut pertukaran dokumen / informasi untuk operasi dalam negeri, tujuan ekspor, dan kepabeanan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu1fH5Hv-vQroZj6MV7r0f5PioZQUGkxPPAVaUdNTAY7fvGOenU_hIAnSpccNb4b5kuJ10MpY2pUzYQy3EWtGkFG231mjCClyrNHzfZgoaoy6VOwBSS_5wEMLAJIZ5aEPlFnE0rZJRNZk/s400/Manu-6.PNG

Operasi DalamNegeri


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxZP3nVL_BpcDNHunS3PR9dIirFsDj5LZbM9Bj_U2A7R0xCkxViou4gPryYH8TqmcUn29PhQIvcuy4lOkcQNsBcDpH50xBgDS1E-oCc7BDVJ2t7Y6HbPhKsvf3N9kCSqXBPgtS0iUbc48/s400/Manu-8.PNG

Kegiatan Ekspor

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipdHXR2qzTeM6AoD8gg4EfIp0uJhMJwduHLjvPgruMVWxPpNKstpGLTjCtgQSzfme8CgFOsYlULUwMNO4hPfCpTelJKwVRrQS6ekSYBc-N5dZdKbr4dUAzLQgqAfiZp-sM0q9VW-bgBzo/s400/Manu-7.PNG

Operasi di Negara Tujuan

Studi Kasus Dalam Negri  
      
Studi Kasus di PT Ricky Putra Globalindo Bandung.  

v Maksud dan Tujuan
                Maksud dilaksanakannya penelitian adalah untuk mengumpulkan data-data, baik data sekunder maupun data primer yang berhubungan dengan kepuasan kerja dan komitmen organisasional karyawan pada PT Ricky Putra Globalindo Bandung.
                Adapun tujuan dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1.        Untuk mengetahui kepuasan kerja karyawan PT Ricky Putra Globalindo Bandung
2.        Untuk mengetahui komitmen organisasional karyawan PT Ricky Putra Globalindo Bandung
3.        Untuk mengetahui hubungan kepuasan kerja dengan komitmen organisasional karyawan pada PT Ricky Putra Globalindo Bandung


v  Kegunaan Hasil Penelitian
                Sesuai dengan masalah-masalah yang telah diuraikan diatas, maka dari penelitian ini       diharapkan mempunyai kegunaan sebagai berikut:

1.       Kegunaan Operasional bagi Perusahaan
                Kegunaan dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan masukan atau saran untuk perusahaan, mengenai pentingnya meningkatkan kepuasan kerja karyawan agar tercipta sebuah komitmen organisasional, yang akhirnya akan berdampak pada meningkatnya kemajuan perusahaan .

2.       Kegunaan Pengembangan Ilmu
1.       Penulis
                Sebagai latihan dalam menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan dan juga sebagai tambahan ilmu pengetahuan dengan membandingkan antara teori dengan kenyataan yang ada.
2.       Peneliti lain
                Penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan perbandingan dan masukan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian di bidang yang sama.
3.       Pengembangan Ilmu Manajemen
                Menambah khasanah wawasan ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya pada masalah hubungan kepuasan kerja dengan komitmen organisasional karyawan.

v  Kerangka Pemikiran
                Menurut E. F. Schumacher, pembangunan tidak dimulai dengan barang tetapi dimulai dengan orang yaitu pendidikannya, organisasinya dan disiplinnya. Tanpa ketiga komponen ini, semua sumber daya tetap terpendam, tak dapat dimanfaatkan, dan tetap merupakan potensi belaka. Lebih lanjut menurut Schumacher, modal utama pembangunan adalah sumber daya manusia, bukan sumber daya material atau uang, yang terakhir ini bersifat sekunder; sedangkan sumber daya manusia bersifat primer.
                Oleh karena itu manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Tingkat efektifitas manajemen sumber daya manusia dipandang turut mempengaruhi kinerja suatu organisasi, sebesar atau sekecil apapun organisasi tersebut karena manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordiniran, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
                Kepuasan kerja dan komitmen karyawan merupakan salah satu masalah yang sangat menarik untuk diperbincangkan seiring dengan  makin meningkatnya peran sumber daya manusia dalam menghadapi perkembangan dunia yang semakin global.
Kepuasan kerja dan komitmen organisasional karyawan pada sebuah perusahaan selalu bisa dijadikan semacam isu penting, ditengah upaya untuk terus meningkatkan kinerja dan efisiensi nasional dalam rangka menghadapi era pasar bebas. Sebuah era yang menuntut kualitas sumber daya manusia benar-benar menjadi pemegang peranan penting dalam memaknai eksistensi sebuah perusahaan. Karena jika para tenaga kerja merasakan kepuasan akan pekerjaan mereka dan kemudian berkomitmen pada organisasi , maka mereka akan bekerja lebih produktif.
                Menurut Mathis & Jackson, komitmen organisasional adalah tingkat kepercayaan dan penerimaan tenaga kerja terhadap tujuan  organisasi dan mempunyai keinginan untuk tetap ada di dalam organisasi tersebut. Komitmen organisasional memberi titik berat secara khusus pada kekontinuan faktor komitmen yang menyarankan keputusan tersebut untuk tetap atau meninggalkan organisasi yang pada akhirnya tergambar dalam ketidakhadiran dan masuk-keluar tenaga kerja.
                Tidak hadirnya tenaga kerja dari pekerjaannya dapat disebabkan banyak alasan. Ada beberapa ketidakhadiran yang tidak bisa dihindari. Orang sakit dan masalah keluarga seperti anak sakit memungkinkan karyawan untuk tidak masuk kerja. Ini biasanya dimasukkan sebagai ketidakhadiran tanpa sengaja. Meskipun demikian, ada banyak ketidakhadiran yang dapat dihindari yang disebut ketidakhadiran yang disengaja. Pengawasan atau pengurangan jumlah ketidakhadiran harus dimulai dari pengawasan yang terus menerus dari statistik ketidahadiran dalam suatu unit kerja. Pengawasan yang demikian dapat membantu manajer untuk mengetahui dengan tepat tenaga kerja yang sering tidak hadir dan departemen yang mempunyai jumlah ketidakhadiran yang berlebihan. Ada tiga pilihan pengendalian ketidakhadiran yaitu:
1.       Disiplin
2.       Dukungan yang positif
3.       Kombinasi dari keduanya
                Seperti halnya ketidakhadiran, masuk-keluar (turnover) tenaga kerja berhubungan dengan ketidakpuasan kerja. Masuk-keluar terjadi pada saat tenaga kerja meninggalkan organisasi dan harus digantikan. Masuk-keluar yang tinggi menimbulkan biaya yang tinggi, salah satunya adalah pengaruh terhadap produktivitas perusahaan. Masuk-keluar dapat dikendalikan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah selama proses perekrutan, garis besar pekerjaan dan gambaran pekerjaan harus dipresentasikan secara jelas sehingga realitas pekerjaan sesuai dengan harapan dari tenaga kerja yang baru. Cara terbaik untuk menghilangkan masuk-keluar adalah dengan memperbaiki proses seleksi dan menyesuaikan pelamar dengan pekerjaan. Dengan proses seleksi yang baik dan menerima tenaga kerja yang tidak akan menimbulkan masalah disiplin dan kinerja yang rendah, perusahaan dapat mengurangi masuk-keluar karyawannya. Program orientasi tenaga kerja yang baik juga dapat menolong mengurangi masuk-keluar, sebab tenaga kerja yang diterima dan dilatih dengan baik didalam perusahaan, kecil kemungkinan akan berhenti. Kompensasi juga penting, sistem kompensasi yang adil dan kompetitif dapat mengurangi masuk-keluar.
                Karyawan dan perusahaan merupakan dua pihak yang saling membutuhkan dan masing-masing mempunyai tujuan. Untuk mengusahakan integrasi antara tujuan perusahaan dan tujuan karyawan, perlu diketahui apa yang menjadi kebutuhan masing-masing pihak. Kebutuhan karyawan diusahakan dapat terpenuhi melalui pekerjaannya.
Apabila seorang karyawan sudah terpenuhi segala kebutuhannya maka dia akan mencapai kepuasan kerja dan memiliki komitmen terhadap perusahaan. Tingginya komitmen karyawan dapat mempengaruhi usaha suatu perusahaan secara positif. Komitmen karyawan ini diperlukan oleh perusahaan dan merupakan faktor penting bagi perusahaan dalam rangka mempertahankan kinerja perusahaan.
      Berdasarkan permasalahan penelitian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan dalam paradigma penulisan seperti di bawah ini.

Paradigma Penulisan